Di Suatu Pagi
Andi Alfian Puisi Sajak Sastra Tidak Dikategorikan
:sebuah puisi.
1.
suatu pagi,
di atas papan ketik, jari tanganku sedang menunggumu terlalu lama
di jari manisku, kau tiba dengan selamat tanpa kata-kata
di antara tombol ctrl dan c, kita menyalin tubuh kita menjadi berbeda
dan di tombol a kita menanam benih keyakinan bahwa semuanya sama
— sama-sama menyedihkan.
2.
juga di suatu pagi,
kau menunjuk tubuhmu di tubuhku
kau bertanya, sejak kapan aku di sana?
aku diam, aku berharap mataku bisa menjawab semua pertanyaanmu
enam menit kemudian, kita menjadi debu beterbangan kemana-mana
— sama-sama menyedihkan.
3.
masih di suatu pagi yang lain,
kau menangis karena tidak menemukan alismu
aku bertanya, kapan terakhir kau melihatnya?
kau bilang saat desakan napas kita tergesa-gesa menjadi satu
dan setelahnya, kita tidak tahu, mengapa rasa malu ada di pelukan kita
— sama-sama menyedihkan.
Makassar, 06 Agustus 2018.