About Me | Andi Alfian's Blog

About Me | Andi Alfian's Blog

About Me | Andi Alfian Madeamin

Andi Alfian Madeamin
foto by @andialfianx


Saya lahir sebagai anak ketujuh dari sepuluh bersaudara. Tempat lahir saya di salah satu kampung kecil di Sulawesi Tenggara. Kampung kecil itu bernama Kampoeng Ote’. Saya dibesarkan di sana, dalam kultur Bugis yang kental, yang masih percaya bahwa duduk di depan pintu bakal menghalangi jodoh datang lebih awal.

Saya bercita-cita menjadi orang bisu. Saya menyadari bahwa salah satu hal yang paling sulit kita lakukan di zaman semua orang ingin didengarkan adalah diam sejenak, apalagi memiliki keinginan untuk menjadi orang bisu: kita hanya pecundang.

Saya menyukai kucing yang kelakuannya polos. Meskipun hingga hari ini, saya belum pernah memelihara kucing—ternyata amat sulit menemukan kucing polos di zaman di mana semua orang ingin kepastian.

Sekarang, setidaknya saat tulisan ini saya kerjakan, saya menghabiskan keseharian sebagai mahasiswa ‘banyak mikir’ di Universitas InsyaAllah Negeri Alauddin Makassar atau disingkat UINAM (maksud saya, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.)

Sebagai mahasiswa, saya selalu berpikir untuk membunuh dosen-dosen saya yang unyu-unyu. Jika suatu waktu—setelah memiliki lebih banyak alasan dan juga sedikit keberanian, saya akan mencoba melakukannya. Kita boleh jadi pembunuh, bukan?

Kadang pula, saya berpikir untuk membunuh diri saya sendiri. Saya selalu senang melihat orang mati. Entah. Barangkali karena kematian seperti sebuah awal yang baru bagi seseorang untuk menyesali kehidupan yang kotor ini.

Jika kalian adalah pembunuh bayaran atau barangkali orang biasa yang sedang butuh pekerjaan dan uang, hubungi saya. Saya ingin menyewa seseorang yang bisa membunuh saya dengan nyaman. Tentu dengan upah, tapi saya tidak bisa menjamin bahwa membunuh orang seperti saya bisa membuatmu kaya.

Blog ini saya buat untuk mencatat apa saja yang ingin saya ingat di masa yang akan datang, terutama mencatat hal apa saja yang harus saya lakukan, hal apa saja yang harus saya pikirkan.
Load comments