Curhatan Buat Sahabat Saya yang Tidak Lolos SNMPTN

Curhatan Buat Sahabat Saya yang Tidak Lolos SNMPTN

Curhatan Buat Sahabat Saya yang Tidak Lolos SNMPTN


Photo by CHUTTERSNAP on Unsplash

Tulisan ini bertujuan untuk menghibur dan mengobati rasa sakit, rasa kecewa, rasa kesal, dan rasa menyedihkan lainnya. Terutama bagi teman-teman yang merasakan rasa yang demikian setelah melihat pengumuman hasil SNMPTN 2017. Saya tahu kok, apa yang kawan-kawan rasakan, apa yang adik-adik rasakan.

Saya juga pernah merasakan demikian, meskipun mungkin rasa kita berbeda. Nah, rasa yang saya rasakan setelah melihat pengumuman hasil seleksi SNMPTN tahun 2016 akan terungkapkan di tulisan ini, meskipun rasa itu tidak semurni yang dulu dan tidak banyak kok yang akan saya tulis.

Sebelumnya, saya termotivasi menulis artikel tentang pengalaman saya ini dikarenakan saya memiliki sahabat dan beberapa adik kelas yang lulus dan ada juga yang tidak lulus SNMPTN 2017. Dengan kata lain, tulisan ini teruntuk sahabat dan adik-adik saya. Ya, terkhusus lagi buat sahabat saya. Apalah arti sahabat jika tak ada manfaat yang bisa dipetik dari persahabatan.

Sebagaimana yang diungkap oleh seorang psikolog klinis dan psikoterapis Henny Wirawan bahwa ada sejumlah keuntungan memiliki sahabat yaitu diantaranya “memiliki sahabat adalah salah satu kekayaan batin manusia. Persahabatan menjadikan manusia lebih sehat mental, karena di dalam persahabatan setidaknya dua orang dapat berbagi, yaitu barbagi suka maupun duka, berbagi cerita maupun materi,” seperti itulah yang diungkapkan psikolog Henny Wirawan tentang sahabat.

Itulah manfaat sahabat. Kemudian, untuk apa ada sahabat jika tidak saling berbagi, buat apa ada sahabat jika tidak ada curhatan sesama sahabat, hehe. Di dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2012, curhat juga mampu mengaktifkan bagian intrinsik otak yang berkaitan dengan penghargaan. Yaitu bagian yang memperbaiki mood serta meringankan stress. Bagian ini akan memproduksi perasaan seperti penghargaan, hasrat dan kepuasan. 

Setelah mengetahui manfaat dari sahabat dan curhat maka saya ingin menulis sedikit curhatan untuk sahabat saya, semoga ia bisa membalas curhatan ini di blognya pula. Supaya sahabat saya bisa menulis lagi, meskipun tulisan galau.

Hari itu adalah hari diumumkannya hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) se-Indonesia tahun 2016. Saya masih ingat. Siang itu, tepat lima menit menjelang jam 3 sore. Sorakan terdengar mengalahkan teriakan-teriakan unjuk rasa reformasi 1998. Sorakan ini terdengar dari kawan-kawan saya yang lulus SNMPTN.  

Saya merasa biasa saja, tiada gejala yang menandakan ada kesedihan. Padahal setelah membuka membuka portal pengumuman, di sana tertulis “Maaf, Anda tidak lulus”. Hati saya seketika rapuh, bahkan remuk (tak ada kata yang mampu mewakilinya). Mungkin saja kata itu terlalu lebay. Tapi kan namanya juga curhat, hehe.

Ya, bahkan masih segar dalam ingatan saya. Hari itu, tiada harapan yang melebihi harapan kelulusan. Segala usaha dan doa telah saya limpahkan demi mewujudkan impian saya. Saya bahkan selalu optimis sebagaimana yang dikatakan pepatah orang dulu tiada keberhasilan tanpa keyakinan.

Namun kini, saya sadar bahwa saya salah, keyakinan bahkan tak cukup tanpa usaha.  Kini saya sadar, tidak semuanya yang kita harapkan mampu tercapai. Kini saya sadar bahwa saya salah menyalahkan segala hal selain diri saya. Kini saya sadar tidak jaminan bagi harapan seorang manusia terhadap dirinya sendiri selain seizin-Nya.

Ingatlah bahwa segala yang kita dapatkan adalah balasan atas seberapa besar daya, upaya, usaha, dan ikhtiar yang telah kita lakukan. Saya pun tersadar bahwa selain harapan saya yang indah ada rencana Tuhan yang lebih indah.

Untukmu kawan, untukmu sahabat, terutama yang galau. Tiada kata yang tepat untukmu selain kata, Bangkitlah! SBMPTN dan jalur lain menunggumu! Kesuksesan bukan hanya jalur SNMPTN.

Warning: Saya juga pernah terpuruk, tapi akhirnya bangkit lagi. Ayo, bangkit!
Load comments