Klasifikasi dan Genre Tulisan
blog essaysKlasifikasi dan Genre Tulisan: Catatan Pekan Ketiga KLPI Angkatan III
Sepulang dari Kelas Literasi Paradigma Institute (KLPI) pekan ketiga, saya singgah di salah satu tempat pangkas rambut, Fuang Cukur Bugis (FCB). Tempat yang paling tepat bagi kalian untuk memangkas rambut. Selain karena tukang cukurnya kompeten dalam cukur rambut, juga karena suasana dan pelayanannya tidak kalah dengan barbershop yang ada di luar. FCB terletak di Jl. Tamalate 1, Kota Makassar. *endorse buat FCB hehehe
Fuang Cukur Bugis (FCB) Makassar |
Ketika saya duduk menunggu atrian. Saya pun menatap tukang cukur yang sementara mengobrol dengan orang yang dicukurnya.
“Bagaimana bagian sampingnya?” tanya tukang cukur.
“Bagian samping sedikit tipis dan bagian atas agak panjang”, begitulah jawaban orang yang dicukur.
Tiba-tiba terlintas di pikiran saya bahwa memangkas rambut ternyata seperti menulis. Jikalau saja tukang cukur membutuhkan saran dan kritik ketika hendak memangkas rambut agar menghasilkan tataan rambut yang indah dipandang.
Maka, demikian pulalah menulis. Kita butuh orang lain untuk memberikan kritik dan sarannya agar tulisan-tulisan yang kita hasilkan semakin baik dan bermanfaat untuk dibaca. Maka dari itu, mulailah menulis dan jangan lupa minta saran dan kritik dari orang lain untuk tulisan Anda.
Kelas Literasi Pekan Ke-3 |
Hari ini, saya mengikuti Kelas Literasi Paradigma Institute (KLPI). Tema yang di bahas pada pekan ketiga ini adalah mengenai Klasifikasi dan Genre Tulisan. Artikel ini merupakan ringkasan dari pemaparan materi dari kak Alto Makmuralto tentang klasifikasi dan genre tulisan. Beliau adalah penulis buku Sekuntum Peluru.
Menurut kak Alto, genre tulisan umumnya dibedakan menjadi dua jenis, yakni fiksi dan non-fiksi. Genre tulisan ini kemudian diklasifikasi lagi ke dalam beberapa sub genre tulisan. Tulisan fiksi terdiri beberapa jenis yaitu roman, novel, cerpen, puisi, epigram, dan prosa liris. Sedangkan tulisan non-fiksi juga terdiri beberapa jenis yaitu esai, opini, publikasi ilmiah, dan publikasi jurnalistik.
Masing-masing genre tulisan memiliki ciri khas tertentu. Ciri khas dari tulisan-tulisan fiksi adalah berdasarkan kemampuan atau metode penulisannya bersifat Imajinatif. Fiksi juga dominan menimbulkan pemaknaan atau interpretasi yang banyak makna. Sedangkan ciri khas tulisan non-fiksi yaitu tulisan yang berdasarkan cerita fakta, atau pun tanggapan dan ulasan terhadap teori-teori tententu.
Genre sebuah tulisan tidak bisa menjadi penghalang bagi kita yang ingin memulai menulis. Karena cerita yang panjang pun juga bisa dikatakan sebagai tulisan yang bergenre cerpen. Sebagaimana Alto Makmuralto mengatakan bahwa genre suatu tulisan dapat didefenisikan sesuai niat penulisnya. Artinya, suatu tulisan dapat dikatakan masuk ke dalam kategori atau genre tertentu sesuai dengan niat penulis. Misalnya saja, jika penulis yang menghasilkan karya kepenulisannya berniat dan mengatakan tulisan tersebut sebagai puisi maka genre tulisan tersebut dapat katakan sebagai puisi. Tentunya dengan syarat memenuhi kriteria umum dari puisi.
Alto Makmuralto mengatakan bahwa persoalan genre tulisan tidak dapat dibatasi oleh wilayah atau kriteria tertentu. Sebab kreatifitas manusia semakin kompleks seiring perkembangan zaman. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan tercipta genre-genre baru yang dihasilkan oleh penulis-penulis masa kini dan yang akan datang. Misalnya, genre perpaduan antara cerpen dengan esai dan genre perpaduan lainnya.
Selain itu, beliau juga menyarankan agar penulis pemula tidak membaca buku-buku atau tulisan-tulisan tentang tip atau cara menulis bagi pemula. Hal ini dikarenakan tip tersebut akan membatasi kita dalam menulis. Saya teringat makna yang saya dapatkan setelah membaca buku Quantum Writing bahwa menulis dapat dilakukan oleh siapa saja, menulis dapat dilakukan dengan sangat bebas tanpa harus terikat oleh tata bahasa.
Hal ini dimaksudkan agar ketika mengawali menuliskan sesuatu, kita sebagai penulis dapat benar-benar mengeluarkan seluruh totalitas dirinya di atas kertas. Sehingga kita bersemangat untuk mengeluarkan apa saja yang kita rasakan. Di dalam buku Quantum Writing, memang memposisikan menulis sebagai salah satu cara untuk melakukan perjalanan batin.
Lebih tepatnya menulis untuk diri sendiri dan tidak terikat oleh aturan yang di ungkapkan oleh buku tip-tip penulis pemula. Sehingga dengan bebas kita bisa memulai menulis.
Itulah ringkasan tentang klasifikasi dan genre tulisan yang di bawakan oleh Alto Makmuralto. Meskipun saya sudah sedikit memahami klasifikasi dan genre tulisan. Namun, saya belum mengetahui secara pasti tulisan yang tepat untuk diri saya yang ingin memulai menulis. Hal ini dikarenakan saya masih pemula dalam menulis.
Nah, pertanyaannya untuk kita sebagai penulis pemula, akankah kita menemukan genre tulisan kita? Pertanyaan demikian akan terjawab seiring ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu kata yang kita tuangkan pada kertas. Dengan kata lain, pertanyaan itu hanya bisa dijawab melalui menulis.
"Salah satu tips yang paling ampuh bagi penulis pemula adalah menulis". - Alto Makmuralto