Ada Apa dengan Mancung?
blog essaysAda Apa dengan Mancung?
Photo by Marina Vitale on Unsplash |
Setiap budaya di suatu tempat, punya nilai dasar masing-masing dalam menentukan aspek kehidupan sosialnya termasuk aspek cantik-gagahnya seseorang. Nilai dasar inilah yang menjadi patokan dalam menentukan segala lini kebudayaan.
Sedangkan, mancung, adalah salah satu atribut value budaya asing yang diwariskan oleh penjajah (Barat) untuk budaya lokal di bangsa kita yang kemudian kita adopsi masuk sebagai salah satu ciri cantik-tampannya seseorang.
Kita sudah terbiasa menilai cantik-tampannya seseorang menggunakan nalar asing (Barat) seperti pandangan kita bahwa cantik selalu berarti putih, langsing, dan sebagainya yang mirip artis Korea.
Padahal, jika kita menelusuri jejak kebudayaan lokal kita, salah satu ciri cantiknya seorang perempuan, disebutkan dalam lagu Bugis, misalnya, “mabolong-bolong cenning”, yang artinya hitam manis. Bahkan dalam produk seni yang lain disebutkan bahwa perempuan ideal Bugis itu gemuk, bulat.