Melambat adalah Melawan

Melambat adalah Melawan

Di Jogja, aku betah ke mana-mana dengan sepeda. Aku bahkan nyaris (sialan) selalu bisa menolak tawaran jemputan dari teman-teman baikku ketika kami hendak mengunjungi tempat-tempat tertentu (meskipun tentu saja ada alasan lain—aku pernah menulis tentang ini di blog). Tapi, yang ingin aku utarakan adalah aku tidak bisa membayangkan melakukan kebiasaan yang sama, bersepeda ke mana-mana, jika aku sedang di Makassar (kebiasan ini patut dicoba di Makassar). Kalau aku pikir-pikir lagi, barangkali, salah satu alasan mengapa aku menikmati kebiasaan ini adalah karena saat bersepeda, aku merasa lebih bisa menikmati waktuku, aku bisa lebih lamban. Dan karena itulah, aku merasa bahwa bersepeda adalah cara lain untuk melawan, melawan “raksasa besar tak kasat” yang memaksa kita untuk terus-menerus terburu-buru. Bersepeda, pada akhirnya, adalah belajar pelan, belajar melambat. Dan melambat berarti melawan!


—setelah markir di Parkiran Sepeda Asrama, 13 September 2022.

Load comments