Senandung Cinta Untuk Nenek Tercinta

Senandung Cinta Untuk Nenek Tercinta

Nenek Andi Alfian
alm. Nenek Tercinta.
Sajak untuk kepergian nenek.

Oma

kemarin, kau rengkuh masa hidupmu
kabar itu membuat paruku keluh
terasa hendak runtuh mengalahkan perihnya rindu
sungguh, aku risau
merisaukan diriku sendiri: akankah duka ini berlalu?

untukmu yang kini terbujur kaku
kutumpahkan air mata kesalku
karena kutahu
sungguh aku tak mampu membayar kasihmu
seumur hidupku

seperti cintamu, air mata mengalir tak tahu menahu
karena ia tahu, bahwa cintamu selalu utuh untukku
meski saat kini dan esok tiba, itu menjadi lampau
tapi cintamu, sekali lagi tetap utuh
selalu utuh seutuh waktu

apa kau tahu?
setelah ini, aku akan mencintai masa lampau
karena masa lampau telah menjadi pintu
pintu menuju segala kisah tentangmu

kau pernah bilang, kau suka gurauku
selera humorku jauh berkali-kali lipat dari suamimu
katamu, tak ada warisan humor untukku
dan malam ini, aku sungguh tak ingin bergurau
aku benci bergurau!

sungguh, tiada gurau dalam kalimatku
karenamu, aku lupa cara bergurau
aku lupa cara tertawa
aku lupa, lupa aku, aku tak mampu
aku bahkan tak mampu menghitung jari tanganku sendiri

“aku malu”
aku pernah mengatakan itu padamu
“kau boleh malu semaumu” katamu kala itu
dasar pemalu! aku akan menyesalinya seumur hidupku
kenapa tak kukatakan padamu: aku mencintaimu.

Oma

tenanglah di sana , berbahagialah!
aku mencintaimu, sungguh!
jauh sebelum aku tahu menulis kalimat ini untukmu, aku telah mencintaimu
meskipun aku tahu
kau mencintaiku lebih dahulu
jauh sebelum aku tahu jatuh cinta

untukku, kau menjadi cinta
untukku, kau menjadi kasih sayang
dan untukmu, doaku selalu
seutuh waktu, seumur nalarku mengingatmu
hanya itu, maafkan daku.

aku mencintaimu, Oma.

—dari cucumu tercinta. 

Poleang, Lima belas menit sebelum 09 Maret 2018.

Load comments