Review Buku Quantum Writing karya Hernowo
blog booksReview Buku Quantum Writing karya Hernowo
by Andi Alfian
gambar by Mizan |
Informasi Buku
Editor : Hernowo
Jumlah Halaman : 244
Cetakan : Ke-II
Penerbit : Kaifa, Bandung.
Tahun Terbit : 2016
Di dalam kegiatan tulis–menulis, seringkali kita temui beberapa hambatan. Buku ini sangat sesuai untuk mengatasi beberapa hambatan tersebut. Serta kita dapat mengembangkan potensi diri dalam hal tulis-menulis. Dengan cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan.
Dalam buku Quantum Writing ini, kita juga diajak untuk memperluas lingkup yang selama ini kita anggap sebagai upaya untuk mengenali diri secara utuh. Sebagaimana ungkapan Marion Woodman yang disajikan dalam buku ini:
“Sebuah perubahan sedang terjadi dalam skala besar ada perubahan radikal dalam hubungan pria dan wanita, dan ada perubahan minat yang sangat besar, baik berkaitan dengan jiwa maupun sains, psikologi, dan biologi. Banyak orang sedang melakukan perjalanan batin: mereka sunguh-sungguh berusaha memahami apa yang sedang terjadi di dalam diri mereka.” - Marion Woodman.
Menulis dapat dilakukan oleh siapa saja, menulis dapat dilakukan dengan sangat bebas tanpa harus terikat oleh tata bahasa sekalipun. Hal ini dimaksudkan agar ketika mengawali menuliskan sesuatu, si penulis dapat benar-benar mengeluarkan seluruh totalitas dirinya di atas kertas.
Sehingga penulis semangat untuk mengeluarkan apa saja yang dirasakannya, kemudian, hal ini dapat memunculkan sisi-sisi unik yang dimilikinya dan perlahan-lahan dikenalinya secara utuh untuk memahami apa yang sedang terjadi di dalam diri mereka. Menulis, memang diposisikan oleh buku ini sebagai salah satu cara untuk “melakukan perjalanan batin”.
Quantum Writing membantu siapa saja untuk memunculkan potensi yang telah ada di dalam diri juga mengarahkan penulis membuat dirinya semakin lebih baik dengan mengembangkan hal-hal positif, sehingga kegiatan menulis bermanfaat bagi perkembangan diri-khususnya untuk mengenali diri.
Quantum Writing disusun menjadi dua bagian:
Bagian pertama, berisi konsep-konsep yang diharapkan dapat memberikan kebaruan, untuk memperkaya mental penulis melalui pengetahuan akan “manfaat” yang merangsang timbulnya motivasi seperti yang dikatakan oleh Bobbi DePorter:
"Sebelum Anda melakukan hampir segalanya dalam hidup Anda, baik secara sadar maupun tidak, Anda akan bertanya pada diri Anda tentang pertanyaan penting ini: Apa manfaatnya bagiku?" - Bobbi DePorter.
Beberapa manfaat menulis yang juga ditulis di bagian pertama ini yaitu dari Fatima Mernissi (Aktivis Feminis dan Penulis Buku) adalah, "usahakan menulis setiap hari niscaya kulit Anda akan menjadi segar kembali akibat kandungan manfaatnya yang luar biasa!" Dan juga dituliskan manfaat menulis menurut Dr. Pennebaker bahwa "menulis menjernihkan pikiran."
Menulis mengatasi trauma yang menghalangi penyelesaian tugas-tugas penting. Menulis membantu dalam mendapatkan dan mengingat informasi baru. Menulis membantu memecahkan masalah. Menulis bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Bagian pertama ini terdiri dari tiga bab. Pertama, pembebasan dan pemanfaatan menulis. Kedua, manfaat menulis untuk diri sendiri. Dan ketiga, tentang manfaat membaca yang dikaitkan dengan kegiatan menulis. Sehingga muncul motivasi yang positif dan kuat untuk menulis.
Bagian kedua, berisi tentang teknik-teknik yang ditawarkan dalam menulis. Bagian kedua ini terdiri atas empat bab yang tiap-tiap bab dapat dipilih secara acak oleh siapa saja yang merasa cocok dengan teknik menulis yang ditawarkan:
Pertama, teknik menulis yang didasarkan pada proses pembebasan dalam mengalirkan apa saja yang ingin ditulis. Kedua, teknik menulis dengan menggunakan musik. Ketiga, teknik menulis sinergis gaya quantum learning karya Bobbi DePorter dan Mike Hernacki. Keempat, teknik menulis super gaya accelerated learning, teknik ini didasarkan pada gagasan Colin Rose yang disebutnya sebagai keterampilan menulis-super.
Di akhir buku ini terdapat apendiks. Di apendiks digambarkan tentang jenis-jenis tulisan apa saja yang dapat ditulis. Terdiri atas tiga apendiks, yaitu:
Apendiks I: Menulis tentang diri sendiri. Di bagian apendiks ini berbicara tentang tulisan yang bahannya berasal dari proses penggalian diri-yang-lebih-dalam (inner-self) atau berasal dari pengalaman.
Apediks II: Menulis resensi. Di bagian apendiks ini berbicara tentang tulisan yang bahannya dapat diambil dari buku-buku yang kita baca, yang bertujuan untuk memperkaya kita.
Apendiks III: Menulis fiksi dan nonfiksi. Di bagian apendiks ini kita diajak untuk memasuki proses penulisan yang melibatkan banyak hal, kita akan diajak untuk lebih memahami konteks sebuah tulisan yang ingin kita bangun dan kita arahkan.
Kelebihan:
Buku ini dikemas dengan bahasa yang komunikatif sehingga lebih mudah dipahami. Dilengkapi dengan kata-kata penggugah dari berbagai penulis fenomenal seperti Bobbi DePorter, Fatima Mernissi, Jack Canfield, Mark Victor Hansen, dan yang lain. Serta perpaduan ilustrasi gambar dan pemilihan diksi yang pas dapat memberikan nilai lebih pada buku ini. Juga dilengkapi dengan apendiks untuk menggambarkan jenis-jenis tulisan apa saja yang dapat ditulis.
Kekurangan:
Terdapat beberapa kalimat yang tidak efektif yang terkesan membingungkan karena kalimat yang panjang. Secara keselurahan, buku yang berjudul Quantum Writing ini sangat bagus dan bermanfaat, baik untuk seseorang yang baru ingin memulai kegiatan tulis-menulis maupun yang sudah banyak menghasilkan karya tulisannya.